Jumat, 13 Maret 2009

Indahnya panorama Pantai Cha Am


JIKA mendengar nama Pattaya atau Pukhet sebagai destinasi wisata di Thailand, pasti orang sudah lazim. Tapi jika disebutkan nama Pantai Cha Am, sebagian orang pasti merasa asing. Wajar saja, karena Cha Am tidak termasuk dalam kategori Thailand's famous atau pun top ten daerah wisata di sana. Padahal, Cha Am sebetulnya tidak kalah indahnya dengan Pattaya atau Pukhet.
Disela-sela meliput ASEAN Summit (IMTGT Summit) di Thailand, 28 Februari lalu, saya beberapa saat sempat menikmati indahnya panorama Pantai Cha Am. Untuk mencapai Pantai Cha Am cukup melelahkan. Dengan bus, pantai cantik itu baru bisa dijangkau dalam waktu sekitar 2 jam lebih. Wajar saja, karena jarak Cha Am dari Bangkok mencapai 200-an km.
Woddi, guide asli Thailand yang fasih berbahasa Indonesia, menjelaskan Cha Am ialah sebuah distrik di bagian Selatan Provinsi Phetchaburi, Thailand Tengah. “Distrik ini didirikan pada 1897 dengan nama Na Yang. Pada 1914 pusat distrik ini dipindahkan ke Ban Nong Chok (kini di distrik Tha Yang) dan berubah nama menjadi Distrik Nong Chok. Setelah Perang Dunia II, pemerintah memindahkan kantor ke Tambon Cha Am dan juga mengubah namanya menjadi Cha Am,’’ jelas Woddi.
Cha Am kian terkenal, lanjut Woddi, saat pada 1928, Raja Rama VII membangun istana dengan nama Glai Gangwon di Hua Hin, yang merupakan kota paling dekat dengan Pantai Cha Am. “Glai Gangwon kurang lebih bisa diartikan jauh dari keramaian atau pusat perhatian,’’ kata Woddi.
Sehingga sebetulnya, menurut Woddi, Pantai Cha Am sudah sejak 40 tahun lalu menjadi destinasi wisata, sebelum Pattaya dan Pucket mendunia. “Apalagi disini ada istana Raja Thailand,” kata Woddi. Saat tiba di Pantai Cha Am, saya mendapati pantai ini sesuai namanya Glai Gangwon, atau jauh dari pusat keramaian.
Karena kawasan Pantai Cha Am itu sepi dan lenggang. Tapi jika musim liburan atau di akhir pekan, menurut Woddi, pantai ini sangat ramai dengan berbagai aktifitas wisata. Bahkan tambah Woddi, Pantai Cha Am merupakan salah satu kawasan resort mewah di Thailand. Memang di sepanjang Pantai Cha Am banyak berdiri hotel dan resort mewah. Sangat mirip dengan kawasan Nusa Dua, Jimbaran, atau Tanjung Benoa di Bali, yang juga dipenuhi hotel dan resor bintang lima seperti Hyatt, Westin dan lain-lain.
Selain itu jalan-jalan di kawasan Pantai Cha Am dipenuhi penjual suvenir khas Thailand, termasuk beberapa kafe dan panti pijat Thai yang terkenal itu. Tapi jangan harap bisa menemui nightlife seperti di Pattaya.



Soal keindahan Pantai Cha Am tak usah diragukan, karena pasir putihnya yang tebal dan air birunya yang membentang indah. Hanya saja, kita tak akan menemukan ombak besar dan bergulung-gulung di pantai. Pasalnya, Pantai Cha Am relatif tak berombak, alunnya tenang dan hanya sedikit berbuih.
Beragam atraksi khas pantai dapat dijumpai di Pantai Cha Am. Mulai speedeboat hingga banana boat dan jetsky. Kalaupun malas berenang, kita dapat menyusuri pantai naik kuda atau bermain pasir. Jika ingin bermalas-malasan, di Pantai Cha Am juga banyak disediakan kursi malas untuk wisatawan bersantai sambil menikmati angin pantai.
Satu lagi keunggulan Pantai Cha Am, yakni makanan lautnya yang sangat terkenal. Selain di restoran, makanan laut juga dijual oleh pedagang kaki lima di pinggir pantai. Ingin udang atau cumi bakar, tinggal panggil penjualnya. Harganya tidak terlalu mahal, dijamin tak memberatkan kocek kita. Oh ya satu lagi, keunggulan lainnya Cha Am yakni menjadi tempat satu-satunya universitas Amerika di Thailand. Universitas Webster memiliki lebih dari 300 mahasiswa dari mancanegara. (**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar