Rabu, 14 Januari 2004

Wisata sungai di Singapura




BILA berbicara soal Singapura, maka pastilah terbayang di benak kita sebuah negara kota yang sarat dengan kemajuan teknologi dan gedung pencakar langit. Selain itu, Singapura juga dikenal sebagai kota pusatnya belanja dan hiburan. Beragam mal dan pusat plesiran ditata sedemikian mungkin oleh pemerintah Singapura, agar menarik kunjungan wisatawan. Salah satu objek kunjungan wisata yang kerap didatangi oleh wisatawan asing adalah Sungai Singapura. Sungai besar yang membelah Singapura, berujung langsung ke laut. Dengan berbagai fasilitas pendukung, negara berlambang Merlion tersebut mampu menjadikan Sungai Singapura sebagai objek wisata air andalan di negara itu.



Beragam objek wisata ada di seputar Sungai Singapura, baik yang gratisan maupun yang membuat kita merogoh kocek. Salah satunya yang akan kita jelajahi adalah River Cruise, wisata menyusuri sungai dengan menaiki perahu sewaan. Sewa perahu tak terlalu mahal, untuk trip paling jauh sekitar SGD 12. (1 SGD = Rp 6000)
Sejak awal kita naik ke atas perahu khas Singapura, kita langsung disapa suara pemandu wisata yang diputar pengemudi perahu dengan tape. Kepada kita, guide elektronik itu terus menjelaskan objek-objek wisata yang ada di pinggiran SungaiSingapura.
Saat perahu bergerak, mata kita langsung disuguhi pemandangan pinggiran sungai yang amat tertata rapi, mulai deretan sejumlah jembatan yang dibangun sejak awal abad 19, jejeran gedung tinggi, hingga kawasan taman hijau yang memang sengaja dibiarkan sebagai paru-paru kota. Selain itu kita juga akan melihat kawasan kota lama Singapura, Cark Quay, yang kalau diperhatikan amat mirip dengan kawasan 16Ilir. Namun bedanya, di Clark Quay bangunan tua yang berjejer di pinggir sungaisengaja dipadu dengan jajaran kursi café-café terbuka.
Selain itu pedestrian di Clark Quay sengaja dibangun luas, membuat para wisatawan dapat
leluasa menikmati suasana sungai dari pinggirannya. Beberapa saat mengarungi sungai, kita akan melihat Rafless Standing Side.
Tempat dimana Thomas Stanford Rafless, pendiri Singapura mendarat pertama kali. Tepat di kawasan itu, tegak berdiri patung Rafless untuk mengenang peristiwa bersejarah itu. Tak jauh dari patung Rafless, kita akan melihat bangunan megah berarsitektur Eropa yang kini. Gedung pemerintahan zaman kolonial Inggris itu, kini disulap menjadi Asian Civilization Museum.



Catatan khusus patut diberikan ke museum ini. Tak hanya menceritakan soal sejarah Singapura dari zaman dulu hingga kini, museum ini memiliki koleksi lengkap peradaban bangsa di Asia. Bahkan kisah Palembang plus ragam karya seninya, menjadi salah satu koleksi di museum ini. Perjalananwisata sungai kita akan melintasi The Fullerton Hotel. Hotel yang amat megah, dengan gaya arsitektur Eropa. Hotel berbintang lima tersebut nampak gagah berdiri, dengan latar belakang gedung pencakar langit Maybank dan HSBC.
Sebagai informasi, ketiga bangunan itu kerap menjadi gambar khas negara Singapura. Sebagai tujuan akhir wisata sungai kita, yakni kawasan Merlion Park. Saking pentingnya landmark tersebut, maka kalau ke Singapura tak ke Merlion Park bukan seperti ke Singapura. Kenapa demikian?Soalnya simbol Singapura yakni Merlion, perpaduan ikan duyung (Mermaid) dan Singa (Lion) hadir disini dalam bentuk patung. Menariknya, patung itu Nampak menyembutkan air ke laut. Pemerintah Singapura sengaja membuat dermaga menjorok ke laut, dan berhadapan langsung dengan patung Merlion
Sehingga wisatawan yang ingin berpose dengan latar belakang patung Merlion, tidak perlu kesulitan. Selain menggunakan perahu, wisata menyusuri sungai dapat juga dilakukan dengan becak sepeda yang banyak mangkal di dekat Asian Civilization Museum. **

Kamis, 08 Januari 2004

Prakata


Hai, ini kali pertama aku nulis di blog. Kerjaku jurnalis sehingga menulis adalah kegiatanku sehari-hari. Selain berita, aku paling suka menulis catatan perjalanan ke tempat-tempat wisata. Nah, berikut sekelumit jejak langkah kaki ku ke sejumlah tempat, baik di dalam maupun luar negeri...bye